Abdullah Gymnastiar berencana akan melibatkan diri pada demonstrasi besar-besaran pada 2 Desember mendatang.
Penceramah yang akrab dipanggil Aa Gym itu mengaku turut mendoakan Indonesia agar aman dan tentram.
Mengenai dipindahkannya lokasi demo di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Aa Gym pun menyepakatinya.
Dengan pindahnya lokasi, lanjutnya, masyarakat yang tidak berdemo tidak akan terganggu aktivitasnya.
Sementara itu, bagi umat dan masyarakat yang hadir, diharapkan memperbaiki niatnya.
Dia meminta niat semua peserta demo, satu yaitu mendoakan negeri makmur dan memberikan hukuman yang adil bagi penista agama."Yang memungkinkan hadir kita jaga niatnya, niat untuk ibadah, niat untuk dakwah, amar maruf nahi mungkar. Karena ini diliput oleh banyak media sedunia. Mudah-mudahan duunia bisa belajar dari Indonesia. Bagaimana menyikapi sesuatu yang menyakitkan dengan cara-cara terhormat, cara-cara bermartabat walaupun jumlahnya melimpah tapi tetap indah," tandas dia. (Mg4/jpnn)
Dia juga berharap, agar Basuki Tjahaja Purnama disamakan porsi hukumnya dengan tersangka penistaan agama lainnya. Sebab, umat melihat adanya ketidakadilan penegak hukum dengan membebaskan pria yang disapa Ahok itu.
Penceramah yang akrab dipanggil Aa Gym itu mengaku turut mendoakan Indonesia agar aman dan tentram.
"Saya Insya Allah ikutan. Kan saya bagian bersih-bersih," kata dia di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
Mengenai dipindahkannya lokasi demo di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Aa Gym pun menyepakatinya.
Dengan pindahnya lokasi, lanjutnya, masyarakat yang tidak berdemo tidak akan terganggu aktivitasnya.
"Niatnya baik dari semua pihak agar negeri ini jadi baik. 2 Desember yang memungkinkan hadir, bagus untuk hadir. Tapi jangan memaksakan diri sehingga nanti jadi kemudharatan bagi dirinya," tutur dia.
Sementara itu, bagi umat dan masyarakat yang hadir, diharapkan memperbaiki niatnya.
Dia meminta niat semua peserta demo, satu yaitu mendoakan negeri makmur dan memberikan hukuman yang adil bagi penista agama."Yang memungkinkan hadir kita jaga niatnya, niat untuk ibadah, niat untuk dakwah, amar maruf nahi mungkar. Karena ini diliput oleh banyak media sedunia. Mudah-mudahan duunia bisa belajar dari Indonesia. Bagaimana menyikapi sesuatu yang menyakitkan dengan cara-cara terhormat, cara-cara bermartabat walaupun jumlahnya melimpah tapi tetap indah," tandas dia. (Mg4/jpnn)
Dia juga berharap, agar Basuki Tjahaja Purnama disamakan porsi hukumnya dengan tersangka penistaan agama lainnya. Sebab, umat melihat adanya ketidakadilan penegak hukum dengan membebaskan pria yang disapa Ahok itu.
"Saya harap diperlakukan seadil-adilnya, sebagaimana anan bangsa yang lain tidak dibeda-bedakan," tandas dia.