Ustaz Ahmad Al Habsyi ternyata pernah punya pengalaman buruk saat ceramah.
Itu terjadi sebelum dia menikah dan masih banyak ceramah di Palembang.
Saat itu, namanya sudah harum dan terkenal.
Seperti dituturkan ustaz Al Habsyi kepada Majalah Intisari edisi September 2007, suatu hari dia diminta memberikan tausiah di sebuah acara perkawinan.
Dia sempat menolaknya, karena dia belum menikah dan kurang pas jika memberi tausiah pada acara perkawinan.
Namun, panitia dan tuan rumah terus memaksanya hingga ia menyerah.
Benar juga, begitu lima menit tampil berceramah, seorang ustaz senior bangkit dan berteriak.
Namun, Ustaz Al Habsyi tak gemetar. Dia ingat dulu di pesantren mendapat pelajaran mantik atau berdebat dari gurunya.
Dia tahu bagaimana membalas serangan kata kasar lawan dengan tutur kata lembut dan menusuk.
Namun, begitu sampai di rumah perasaannya teraduk-aduk dan dia menangis.
Selama beberapa bulan ia tak mau ceramah, karena kesal.
Ketika itulah almarhum gurunya menyelinap lagi ke dalam mimpi, menyuruhnya bangkit dan berjuang.
Belakangan, ustaz senior yang pernah menghinanya itu justru menjadi penggemar fanatik Ustaz Al Habsyi.
Itu terjadi sebelum dia menikah dan masih banyak ceramah di Palembang.
Saat itu, namanya sudah harum dan terkenal.
Seperti dituturkan ustaz Al Habsyi kepada Majalah Intisari edisi September 2007, suatu hari dia diminta memberikan tausiah di sebuah acara perkawinan.
Dia sempat menolaknya, karena dia belum menikah dan kurang pas jika memberi tausiah pada acara perkawinan.
Namun, panitia dan tuan rumah terus memaksanya hingga ia menyerah.
Benar juga, begitu lima menit tampil berceramah, seorang ustaz senior bangkit dan berteriak.
"Turun kamu! Belum menikah sudah berani menasihati orang yang akan menikah. Turun!"Semprotan itu benar-benar membuatnya kaget.
Namun, Ustaz Al Habsyi tak gemetar. Dia ingat dulu di pesantren mendapat pelajaran mantik atau berdebat dari gurunya.
Dia tahu bagaimana membalas serangan kata kasar lawan dengan tutur kata lembut dan menusuk.
"Ustaz menyuruh saya turun dari mimbar karena saya belum menikah, baiklah. Tapi, saya pernah melihat ustaz memberi tadziah pada acara kematian dan boleh-boleh saja, padahal ustaz belum pernah mati," kata Ustaz Al Habsyi.Gerrr.... Para hadirin tertawa.
Namun, begitu sampai di rumah perasaannya teraduk-aduk dan dia menangis.
Selama beberapa bulan ia tak mau ceramah, karena kesal.
Ketika itulah almarhum gurunya menyelinap lagi ke dalam mimpi, menyuruhnya bangkit dan berjuang.
Belakangan, ustaz senior yang pernah menghinanya itu justru menjadi penggemar fanatik Ustaz Al Habsyi.
"Dengan sikap baik yang kita tunjukkan, niscaya Allah menjadikannya orang yang membela kita mati-matian," tutur Ustaz Al Habsyi.