Proses melahirkan secara normal tentu menjadi impian
sebagian besar calon ibu. Selain biayanya lebih murah, masa pemulihan
melahirkan secara normal tidak butuh waktu lama, seperti lewat caesar.
Calon
ibu menginginkan melahirkan bayinya secara normal juga lantaran ingin merasakan
menjadi wanita seutuhnya. Melahirkan lewat vagina. Ya, memang vagina wanita
didesain elastis. Elastisitas jalan lahir sangat dipengaruhi oleh tingkat stres
dan kadar ketegangan sang ibu.
Oleh
karena itu, selama mengandung, sebaiknya calon ibu memperkaya wawasan seputar
proses melahirkan, baik itu secara normal maupun caesar. Calon ibu juga harus
tahu beberapa kendala yang tidak memungkinkan lahiran secara alami karena
mengancam keselamatan ibu dan janinnya, sehingga diputuskan untuk operasi
caesar.
Misalnya
plasanta previa atau plasenta terletak di bagian bawah rahim, posisi
bayi sungsang, pinggul sempit, kelainan di bagian rahim, bayi kembar, ukuran
atau berat bayi besar, dan kasus lainnya.
Berikut
ini beberapa hal yang harus kamu ketahui supaya impian lahiran secara normal
berjalan mulus, selain mempersiapkan biayanya sekitar Rp600 ribu-Rp1,5 juta di
bidan. Sedangkan di rumah sakit mencapai sekitar Rp3 juta-Rp30 juta, tergantung
rumah sakit dan kelas perawatan.
1. Cek Kondisi Kesehatan Ibu dan Bayi
Cek
kondisi kesehatan ibu dan bayi
Ini
poin penting yang perlu diingat pertama kali. Apapun cara melahirkannya, tujuan
utamanya adalah keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi. Rajin memeriksakan
kehamilan ke bidan atau dokter kandungan akan membuat kamu lebih tenang dan
yakin dengan kondisi yang sedang dialami. Sehingga bisa langsung ditemukan
solusi ketika diketahui ada permasalahan.
2. Tenang dan Yakin
Tenang
dan Yakin
Tuhan
adalah sebaik-baik Pencipta. Tuhan telah mendesain anggota tubuh perempuan,
terutama untuk melahirkan, seperti rahim, vagina, dan lainnya yang berkaitan
dengan sangat sempurna.
Kekuatan
diri dan keyakinan yang dibarengi dengan pengetahuan akan membuatmu lebih
tenang dan percaya diri dalam menghadapi proses kelahiran yang penuh dengan
perjuangan. Knowledge is power. Jangan gampang termakan doktrin atau
mitos yang belum tentu kebenarannya
3. Pahami Risiko Kehamilan
Pahami
Risiko Kehamilan
Rencana
A dan B tidak saja berlaku dalam bisnis. Mempersiapkan kelahiran juga perlu
memikirkan skenario terbaik dan terburuk. Berusaha maksimal tetap harus
diiringi dengan memahami risiko gangguan kehamilan lainnya.
Cari
tahu tentang berbagai gangguan kehamiilan, risikonya, dan tindakan medisnya.
Misalnya panggul sempit, risikonya apa, dan apakah masih bisa normal atau harus
melalui operasi caesar. Semua itu dapat terjawab dengan konsultasi ke
bidan ataupun dokter kandungan.
4. Rajin Memberdayakan Diri
Rajin
Memberdayakan Diri
Saat
ini, banyak sekali informasi atau forum yang memungkinkan bumil (ibu hamil)
banyak belajar seputar kehamilan dan persalinan. Mempelajari bagaimana
persalinan normal, termasuk tentang melahirkan gentle akan membuat bumil
merasa lebih tenang, yakin, dan bahagia.
Berdayakan
diri juga secara fisik dengan melakukan senam hamil atau yoga hamil yang
membantu bumil memaksimalkan kesehatan ibu dan bayi. Senam atau yoga hamil akan
membantu mengurangi rasa pegal atau nyeri karena perubahan hormon pada tubuh
bumil. Selain itu, membantu memperlancar kepala bayi menempati posisi yang
benar dan masuk panggul.
Jalan
kaki pun juga bisa menjadi pilihan olahraga santai. Sebaiknya buatlah jadwal
rutin jalan kaki sambil ditemani sang suami. Rajin bertukar pikiran atau
berbagi dengan sesama bumil untuk menambah wawasan, saling memberi kekuatan dan
dukungan.
5. Memilih Bidan atau Dokter
Memilih
Bidan atau Dokter
Tenaga
pendamping di sini bisa bidan maupun dokter kandungan yang tepat dan mendukung
rencanamu untuk melahirkan secara normal. Buatlah rencana persalinan dengan
memilih lokasi, hal-hal yang perlu dikompromikan sebagai upaya diri
memaksimalkan kelahiran normal.
Konsultasikan
dengan dokter atau bidan, di mana kamu memilih lokasi persalinan, misalnya
puskesmas, klinik, atau rumah sakit. Perhatikan pula jarak lokasi persalinan
dengan tempat tinggalmu.
6. Rajin Periksa Kesehatan Pendukung
Ibu
Hamil Memeriksa Kadar Gula Darah
Kesehatan
pendukung di sini maksudnya berhubungan dengan riwayat penyakit yang kamu miliki,
seperti darah tinggi, diabetes, darah rendah, dan sebagainya. Pahami risiko
penyakit ini untuk kehamilan dan cara mengatasinya dalam proses melahirkan.
Memiliki
mata minus cukup besar juga perlu didiskusikan ke dokter mata. Tak ada
halangan pasti untuk ibu bermata minus untuk melahirkan normal. Semua
bisa diupayakan dengan memeriksakan kondisi dan menjalankan saran
terbaiknya. Jadi rajin cek kesehatan ya bumi.
7. Jaga Nutrisi dengan Konsumsi Makanan
Bergizi
Konsumsi
Makanan Bergizi
Saat
proses persalinan normal, ibu akan berjuang dengan mengerahkan tenaga dahsyat
untuk melahirkan. Di sinilah nyawa seorang ibu dipertaruhkan. Nutrisi yang
cukup selama masa kehamilan akan menjadi amunisi terpenting supaya ibu dapat
melahirkan dengan lancar. Perbanyak konsumsi makanan bergizi, seperti buah,
sayur, susu, dan lainnya.
8. Dukungan dan Doa Suami maupun Orangtua
Dukungan
dan Doa Suami Maupun Orangtua
Tak
ada yang lebih membahagiakan selain dukungan dan doa dari suami dan orangtua.
Suami dapat memberikan support saat sang istri mempertaruhkan hidup
matinya untuk melahirkan buah hati kalian. Begitupun keluarga terdekat. Jangan
lupa berdoa agar diberikan kemudahan dalam persalinan. Ibu dan bayinya sehat,
selamat, tanpa kekurangan apapun.
Belajar Atur Pernapasan
Sebetulnya
proses melahirkan secara normal maupun caesar sama-sama berkorban dan bertaruh
nyawa. Namun ketika memilih lahiran secara alami, kamu perlu belajar mengatur
pernapasan selama masa kehamilan. Hal ini dapat membantu proses persalinan
normal berjalan lancar.