bing simulasi tes corona |
Tes yang rencananya akan digelar di Stadion Patriot Chandrabaga akhirnya berubah. Kini, tes massal COVID-19 ini akan dilakukan secara door to door oleh Pemerintah Kota Bekasi pada Rabu 25 Maret 2020 besok.
"Memang ada sejumlah skenario untuk menghindari kerumunan massa," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, yang dikutip dari Vivanews Selasa 24 Maret 2020. Skema door to door ini kata Tri, untuk menghindari kerumunan yang berisiko terjadi penularan COVID -19. Dan rencananya waktu pelaksanaannya pada Rabu 25 Maret 2020.
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang menyiapkan petugasnya yang kebanyakan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan RSUD Kota Bekasi. Dia meyakini skema door to door ini dapat meminimalisir terjadinya kerumunan massa.
Tri mengakui, pelaksanaan tes massal yang direncanakan di Stadion Patriot Chandrabaga batal dilaksanakan. Dia berdalih karena belum ada alat pendukung.Pambatalan itu pun langsung disampaikan ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Awalnya, tes itu berupa cek darah, dahak pada batuk bagi warga terdampak Covid-19 atau Virus Corona.
Sebelumnya dalam akun Instagramnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberitahukan mekanisme dengan memberi gambaran tentang alur pengetesan, tes corona massal yang dilakukan dengan cara ala restoran cepat saji.
Menurut pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini tujuan tes corona dengan konsep drive thru ini adalah untuk mengurangi kerumunan massa, maka dari itu tes ini dilakukan di lapangan parkir yang sangat luas. Seperti stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi untuk warga Jawa Barat yang berdomisili di Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang.
Untuk tata caranya, pertama peserta harus datang sesuai panggilan, antre satu per satu untuk menjaga fisik dan waktu. selai itu, peserta juga tidak perlu turun dari mobil. Sebab nanti ketika tes tidak ada persentuhan fisik sama sekali, cukup di dalam kendaraan dan membuka kaca jendela kendaraan.
Tes hanya akan memakan waktu sekitar 10 menit, jika hasilnya negatif maka peserta boleh pulang. Namun jika positif maka akan ada lanjutan tes seperti tes PCR (Polymerase Chain Reaction), dengan mengambil sampel lendir di hidung dan tenggorokan.
Tes massal ini tidak untuk semua orang, hanya untuk mereka yang ditandai punya resiko dan potensi tertular atau menularkan tinggi. Seperti di Korea Selatan yang berpenduduk 51 juta pun, yang dites massal hanya 300 ribuan warga. Hanya kepada wilayah di zona merah dan individu-individu beresiko